Jumat, 02 Januari 2009

Tangan “Berdarah” Dikibaskan ke Wajah Condoleezza Rice


rice.jpg

Seorang perempuan demonstran antiperang mendekat dan mengibaskan tangannya yang dilumuri warna merah darah ke wajah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Condoleezza Rice. Hal ini dilakukan perempuan itu sebelum acara rapat dengar pendapat di gedung Kongres AS.

Perempuan bernama Desiree Anita Ali-Fairooz itu kemudian meneriaki Condy –panggilan Rice– dengan sebutan “penjahat perang”. Perempuan itu pun kemudian ditangkap polisi.

“Darah jutaan warga Irak ada di tangan Anda!” teriak Fairooz yang merupakan anggota kelompok Code Pink, Rabu waktu setempat. Kelompok ini kerap mengacaukan acara di Capitol Hill sebagai bentuk penentangan terhadap perang Irak.

Rice, seorang arsitek kebijakan Presiden George W Bush dalam perang Irak, tampak tidak terganggu dengan kejadian ini, saat hendak masuk ke ruangan rapat, untuk membahas kebijakan AS di Timur Tengah.

“Keluar!” teruak pimpinan kepanitiaan hubungan luar negeri Kongres AS Tom Lantos, saat sejumlah petugas menggiring Fairooz keluar. Demikian diberitakan news.com.au, Kamis (okezone).


Rice: AS Tidak Berencana Menjadi Perantara

Dalam wawancara singkat, Menlu Condoliza Rice mengatakan bahwa usulan dan tuntutan semua pihak tentang agar dilakukan segera penghentian serangan kurang tepat.

Menteri betina yang tidak juga laku kawin ini, menuduh Hamas menyandera warga sipil karena menolak gencatan senjata. Lucu, logika menteri yang segera kehilangan jabatannya beberapa hai itu, benar-benar terbalik.

Saat ditanya “apakah Amerika akan menjadi penengah demi menghentikan penyerangan,” Rice menjawab singka, “Saat ini tidak pikiran tentang itu. Usai menyemburkan kebohongannya, ia bergegas meninggalkan ruang konferensi.

Tidak ada komentar: