Kamis, 30 Juli 2009

Amerika Otak Peledakan Selama Ini

MAKASSAR, KAMIS - Abu Bakar Baasyir, Pimpinan Pondok Pesantren Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, menyatakan ketidakyakinannya terhadap pernyataan Noordin M Top yang beredar di internet soal dirinya bertanggung jawab atas peledakan bom di Mega Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ba'asyir menuding ledakan bom yang terjadi yang menewaskan sembilan orang dan puluhan orang luka-luka tersebut adalah permainan Central Intelligency Agency (CIA) milik Amerika Serikat yang ingin membuat konflik dan mendeskreditkan umat muslim di Indonesia.

Itu diutarakan Abu Bakar Ba'asyir saat berada di Bulukumba dalam kegiatan dakwah Syariah Islam di mesjid Agung Bulukumba yang menghadiri undangan panitia pelaksanaan syariah islam di masjid Agung Bulukumba oleh Forum Umat Islam Bulukumba.

Menurut Ba'asyir, peledakan yang terjadi di Indonesia selama ini, otaknya adalah Amerikat Serikat. "Itu bertujuan agar Pemerintah Indonesia lebih menekan perjuangan umat muslim yang menyoroti pergerakan mereka," tegas Ba'asyir.

Ba'asyir bahkan tidak yakin jika pelaku pemboman di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton di Mega Kuningan adalah Noordin M Top yang saat ini dikejar oleh aparat kepolisian. "Sangat tidak masuk akal, dengan pengamanan yang superketat, orang luar bisa masuk membawa bahan peledak. Ini semua pasti kerjaan CIA, tapi kemudian menuduh umat islam yang melakukannya," tutur Ba'asyir.

Apakah Seks Anda Menyimpang? Cek di Sini !!!

BANYAK orang melakukan penyimpangan seksual. Di film-film sih, mereka yang berperilaku ganjil dalam kehidupan nyata digambarkan sebagai orang baik-baik atau terhormat di lingkungannya.

Untuk memuaskan selera seksnya yang ganjil, mereka tak segan-segan untuk membayar dengan harga tinggi, amat tinggi malah.

Baiklah, mari sedikit kita bahas. Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar.

Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Apa saja perilaku seks menyimpang itu? Ini dia daftarnya:

1. Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual.

Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual. Yang jelas, para penderita perilaku seksual menyimpang sering membutuhkan bimbingan atau konseling kejiwaan, di samping dukungan orang-orang terdekatnya agar dapat membantu mengatasi keadaan mereka.

2. Fetishisme
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan.

Namun, ada juga penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya, kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut.

3. Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan di sini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS.

Pernyataan ini dipertegas dalam jurnal kedokteran Amerika (JAMA tahun 2000), kaum homoseksual yang mencari pasangannya melalui internet, terpapar risiko penyakit menular seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.

4. Sadomasokisme
Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.

5. Ekshibisionisme
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang.

Kondisi ini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya kepada lawan jenis yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi

Rabu, 15 Juli 2009

Ahmadinejad Ucapkan Belasungkawa

Ahmadinejad
Ahmadinejad: Ucapkan belasungkawa
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas jatuhnya pesawat Caspian Airlines, hari ini, 15/7/2009. Sebagaimana yang dirilis situs Farsnews.

Dalam surat itu, Ahmadinejad meminta Kementerian Transportasi dan Jalan untuk melakukan penyelidikan atas tragedi jatuhnya pesawat.
Pesawat Tupolev 154 buatan Rusia dengan nomor penerbangan 7908 itu jatuh mengangkut 153 penumpang dan 15 kru dalam perjalanan dari Bandara Internasional Imam Khamenei di Teheran, menuju ibu kota Armenia, Yerevan.

Pesawat jatuh dan meledak 16 menit setelah lepas landas di dekat kota Qazvin.

Kantor berita Farsnews melaporkan, sebagian besar penumpang merupakan warga negara Armenia. Sebagian lainnya warga Iran dan Georgia.

Komandan polisi Qazvin, Massoud Jafarinasab, mengatakan seluruh penumpang tewas. "Tupolev benar-benar hancur total. Seluruh penumpangnya tewas," kata Jafarinasab.

Pesawat Caspian Jatuh, Tewaskan 168 orang

Caspian Air
Caspian Airlines yang jatuh
TV nasional chanel 1 melaporkan, Pesawat Caspian dengan tujuan Tehran-Yerevan jatuh di dekat Provinsi Qazvin, barat Tehran dan menewaskan 168 orang penumpang.

Deputi Operasi kepolisian Republik Islam Iran, Brigjen II, Hossein Sajjadi Nia mengatakan, Seluruh penumpang pesawat Caspian yang berjumlah 168 tewas dalam kecelakaan tersebut. Pesawat ini terbang dari bandara Imam Khomeini Tehran menuju Yerevan, Armenia. Sajidi manambahkan, pesawat naas ini jatuh di kota Qazvin, barat Tehran.
Pesawat Caspian Airlines yang jatuhitu, sempat meledak dan membuat lubang atau kawah dengan kedalaman 10 meter.

Ini merupakan tragedi yang melibatkan pesawat Tupolev 154 ketiga sejak 2002. Dilaporkan, ini juga merupakan kecelakaan transportasi udara terparah sejak 2003 saat pesawat yang juga buatan Rusia, IIyushin II-76, jatuh.

"Ini merupakan tragedi besar di mana serpihan pesawat berserakan dalam area seluas 200 meter persegi," kata seorang petugas pemadam kebakaran kepada stasiun televisi chanel 6, Rabu (15/7/2009).

Dia menambahkan, ledakan pesawat menimbulkan cekungan sedalam 10 meter di tanah.

"Tidak ada yang bisa kami lakukan. Kami hanya mencoba memadamkan api sebisa mungkin," ungkapnya.

Sementara itu Massoud Jafarinasab, komandan polisi kota Qazvin menyatakan seluruh penumpang diprediksi tewas. "Tupolev benar-benar hancur total. Seluruh penumpangnya tewas," kata Jafarinasab.

Siaran televisi menunjukkan kawah kecil di tanah yang diisi dengan serpihan baja di sekitarnya. Asap masih mengepul dari lokasi sementara polisi dan petugas lainnya mengamankan lokasi.

Minggu, 12 Juli 2009

jembatan rumpiyang seri 2












jembatan rumpiyang seri 1











jembatan rumpiyang


Marabahan kabupaten barito kuala

tanah ketiga disamping tanah pertama


ini tanah kedua diseberangnya cocok buat mess karyawan


ini tanah pertama

Jumat, 10 Juli 2009

Wartawan Newsweek Ngaku Beri Info Salah tentang Iran

Seorang wartawan majalah Newsweek, yang ditangkap otoritas Iran terkait pemberitaan pemilihan presiden, dilaporkan mengaku bahwa dia bekerja untuk kepentingan media Barat.

Diberitakan kantor berita Fars yang dikutip CNN, Kamis (2/7/2009), Maziar Bahari, menyampaikan pengakuan itu saat konferensi pers di Teheran, Selasa lalu.
Pria keturunan Kanada-Iran berusia 42 tahun itu dituduh membuat laporan pemberitaan yang salah terkait pilpres Iran dan dimuat di majalah Newsweek. Namun Newsweek menolak tuduhan itu.

"Dia (Bahari) sudah bertahun-tahun bekerja dan tidak pernah melakukan kesalahan. Dia juga salah satu wartawan terbaik kami," kata Chris Dickey, Kepala Biro Newsweek Paris.

Dickey menyatakan, Bahari tidak diizinkan berbicara dengan pengacara atau keluarganya sejak ditangkap 21 Juni lalu.

Dalam pengakuannya yang dikutip Fars, Bahari menyebut, media Barat merupakan bagian dari mesin kapitalis dan liberal pemerintahan Barat. Dia juga mengaku warga Iran ada yang dibayar media Barat untuk memberi informasi. "Sayangnya, terkadang kami membuat laporan yang salah. Kami menjadi rakus," aku pria yang juga pernah bekerja untuk stasiun televisi Inggris BBC dan Channel 4.

Sementara itu Amnesty International meragukan pengakuan Bahari itu. Menurut organisasi kemanusiaan itu, pengakuan itu merupakan bentuk intimidasi Republik Islam terhadap oposisi dan menyalahkan kekuatan Barat atas kekacauan pilpres Iran.

Rabu, 08 Juli 2009

Melacak Intervensi Amerika dalam Pilpres


Operasi intelijen Amerika Serikat rekayasa kemenangan calon presiden negara lain yang dianggap bersahabat dengan pemerintahan Gedung Putih di Washington, nampaknya bukan sekadar rekaan belaka. Buktinya Departemen Luar Negeri Iran baru-baru ini melayangkan nota protes kepada Kedutaan Besar Amerika dan negara-negara Uni Eropa.

Operasi intelijen Amerika Serikat rekayasa kemenangan calon presiden negara lain yang dianggap bersahabat dengan pemerintahan Gedung Putih di Washington, nampaknya bukan sekadar rekaan belaka. Buktinya Departemen Luar Negeri Iran baru-baru ini melayangkan nota protes kepada Kedutaan Besar Amerika dan negara-negara Uni Eropa. Karena pihak berwenang Iran rupanya menditeksi bahwa gelombang protes yang dilakukan oleh para pendukung Capres Mir Husen Musavi mendapat dukungan diam-diam dari beberpaa elemen asing di Teheran.

Iran memang sudah sewajarnya untuk waspada terhadap operasi intelijen ala CIA Amerika tersebut. Pada Agustus 1953, CIA yang ketika itu menugaskan Kermit (Kim) Roosevelt, sebagai koordinator operasi di Teheran, untuk menggulingkan Perdana Menteri Mossadegh yang oleh Amerika dianggap berhaluan nasionalis, dan bermaksud untuk menasionalisasikan seluruh perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Iran, khususnya yang bergerak dalam sektor minyak.

Seperti yang secara panjang lebar sempat kami tulis di situs ini beberapa waktu yang lalu, operasi intelijen menggusur Mossadegh diberi nama Operasi Ajax. Caranya, dengan menggalang dukungan militer di lapisan tengah komando. Artinya, CIA tidak segan-segan untuk menciptakan perpecahan di internal angkatan bersenjata Iran itu sendiri, bahkan mengkondisikan terjadinya pemberontokan beberapa perwira bawahan terhadap atasanya.

Itulah yang dilakukan oleh pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Jenderal Zahedi sehingga atasannya, Kepala Staf Keamanan kabinet Jenderal Taghi Riahi, yang sebenarnya sudah mengetahui adanya rencana kudeta CIA yang dirancang Kim Roosevelt, pada akhirnya justru ditelikung dari belakang Jenderal Zahedi dan anak buahnya yang notabene merupakan bawahan Jenderal Taghi Riahi di jajaran komando kemiliteran.

Keberanian Jenderal Zahedi rupanya didorong oleh Kim Roosevelt, yang mengkoordinasikan seluruh operasi intelijen melawan Mossadegh yang ketika itu secara de fakto merupakan penguasa politik Iran menyusul tergusurnya Shah Iran oleh gerakan Mossadegh. Jadi, operasi Ajax sebenarnya bertujuan memulihkan kembali rezim Shah Iran ke tampuk kekuasaan.

Maka disusunlah beberapa langkah strategis yang dirancang CIA. Pertama, melalui kantor berita Associated Press, diwartakan bahwa Shah Iran telah mengeluarkan dekrit memberhentikan Mossadegh sebagai perdana menteri, dan pada saat yang sama mengangkat Jenderal Zahedi sebagai penggantinya.

Ketika Perdana Menteri Mossadegh yang tidak direstui oleh Shah Iran dan Amerika itu mulai mabuk kemenangan dan merasa dalam posisi cukup kuat, Kim Roosevelt mendorong Jenderal Zahedi membentuk Dewan Perang dan mulai melancarkan serangan terbuka kepada Mossadegh pada 19 Agustus 1853. Caranya, dengan menggalang dukungan dari beberapa komandan batalyon untuk bergabung dalam kudeta menggulingkan Mossadegh.

Namun lebih dari pada itu, rupanya berita yang tersebar di berbagai media massa luar negeri berkenaan dengan dekrit Shah Iran dari tempat pengasingannnya di Itali, telah memicu gelombang dukungan di dalam negeri Iran itu sendiri. Sehingga membuka peluang CIA untuk menunggangi gelombang dukungan terhadap kembalinya Shah Iran.

Maka, gerakan anti Mossadegh pun kembali mendapatkan momentum untuk berkobar kembali. Padahal sebenarnya CIA sudah bermaksud untuk menghentikan operasi Ajax pada 18 Agusutus 1953.

Aksi massa pro Shah Iran akhirnnya berhasil dimanfaatkan oleh pasukan militer yang berada dalam kendali Jenderal Zahedi, dan kemudian mengumumkan keberhasilan kudeta dan membacakan dekrit kerajaan melalui stasiun radio Iran. Tak lama kemudian, Jenderal Zahedi mengambil-alih kekuasaan dan Perdana Menteri Mossadegh akhirnya menyerah.

Partai Tudeh dan Musavi

Jika ada yang berpandangan bahwa Mir Husein Musavi adalah antek Amerika, nampaknya masuk akal juga. Sewaktu Ayatullah Khomeini berhasil menggulingkan Shah Iran pada 1979, Abu Hasan Bani Sadr dan Musavi berada di belakang Khomeini. Bani Sadr, sedari awal memang seorang intelektual didikan Perancis berhaluan Sosialis Demokrat. Namun Musavi, sebernya punya latarbelakang yang sedikut misterius. Mengingat hubungannya yang erat dengan Partai Tudeh yang berhaluan kiri.

Bahkan pada 1953, ketika Mossadegh digulingkan, Partai Tudeh dikenal sebagai partai berhaluan kiri yang berambisi meraih kekuasaan melalui jalan revolusi. Dan dalam skema inilah Musavi sebernarnya muncul dari haribaan Partai Tudeh. Alhasil, sewaktu Khomeini berhasil mengkonsolidasikan pemerintahan Islam Iran yang didominasi Islam Syiah, makaq Bani Sadr dan Musavi terpaksa harus lari ke luar negeri menghindari penangkapan pemerintahah Mullah pimpinan Khomeini.

Fakta ini semakin logis ketika pada 1953, dalam rencana operasi intelijen Amerika dan Inggris menggulingkan Mossadegh, CIA ternyata menggalang pasukan gerilyawan dari Partai Tudeh. Ironis memang, Amerika yang notabene anti komunis justru menggunakan elemen-elemen sayap kiri Iran untuk menggulingkan pemerintahan Mossadegh yang dituduh Amerika sebagai berhaluan ultra-nasionalis, kiri radikal dan pro Moskow.

Namun politik terkadang menggunakan segala cara, apalagi ketika operasi Ajax pada dasarnya ditujukan untuk memulihkan hak-hak perusahaan-perusahaan Inggris Anglo Iranian Oil Company.

Sebagai imbalan dari keberhasilan kudeta terhadap Mossadegh tersebut, beberapa perusahaan multinasional asing berhasil mendapatkan lisensi untuk beroperasi di Iran. Antara lain Royal Dutch Shell, Francaise des Petroles, dan lima perusahaan minyak Amerika.

Dari fakta ini terbukti, bahwa aktor intelektual di balik skema operasi semacam ini adalah Inggris. Dan Amerika sebagai pelaku utama alias Project Officer dari operasi Ajax.

Operasi CIA Gulingkan Rezim Juan Arbenz dari Guatemala

Setahun kemudian, tepatnya 1954, CIA yang ketika itu masih dalamkendali Allen Dulles, dengan diinspirasi oleh keberhasilan menggulingkan Mossadegh di Iran, mulai menyusun rencana mengkudeta Juan Arbenz yang dituduh Amerika sebagai berhaluan kiri dan pro Uni Soviet.

Maka seperti juga halnya di Iran, CIA kemudian membina seorang perwira menengah, bernama Kolonel Castilo Armas, untuk menjadi ujung tombak dari suatu kudeta militer menggulingkan Arbenz. Lagi-lagi, operasi ini berhasil dengan sukses, maka tampillah Kolonel Armas sebagai penguasa politik baru di Guatemala yang berhaluan kanan dan pro Amerika.

Gerakan CIA Menggoyang Chavez

Kalau dua kasus terdahulu terjadi di era 1950-an, kasus yang terjadi Venezuela ini justru terjadi sekitar 2007 lalu. Ceritanya begini. Karena Hugo Chavez dinilai Amerika sebagai presiden yang bermusuhan kepada pemerintahan Bush, maka disusunlah operasi intelijen menggoyang Chavez dengan cara mendukung kelompok oposisi menolak referendum konstitusi yang diajukan Chavez.

Alhasil, situasi politik di Venezuela praktis terpecah dua antara yang mendukung dan menolak referendum konstitusi. Inilah situasi yang kemudian diolah dan dimanfaatkan oleh CIA untuk menyusun Operasi Tenaza atau Operasi Pincer, yang intinya menggagalkan referendum konstitusi.

Operasi intelijen Amerika ini nampaknya dipimpin oleh pejabat kedutaan besar Amerika di Venezuela Michael Middleton Steere. Tidak jelas apakah ini nama sebernarnya atau hanya julukan belaka. Yang jelas, CIA menggunakan taktik klasik yaitu dengan menggalang dukungan militer dari dalam jajaran komando kemileteran itu sendiri. Maklum, karena Chavez sendiri ternyata mendapat dukungan lumayan kuat dari beberapa perwira tinggi angkatan udara, perwira menengah dan beberapa jenderal.

Bagi Indonesia yang sering mengalami kelangkaan bahan-bahan pokok alias Sembako secara tiba-tiba, sebaiknya menyadari bahwa taktik semacam ini rupanyan sering dilakukan CIA. Di Venezuela, rupanya CIA menyusun skenario kelangkaan bahan-bahan pokok sehingga memicu instabilitas politik dan memunculkan citra buruk bagi Presiden Chavez.

Tapi rupanya CIA tidak puas dengan cara-cara seperti itu. Taktik lain yang digunakan juga tak kalah kotor. Yaitu dengan memberikan suara menolak referendum dengan menggunakan kertas palsu. Sekaligus menerapkan praktek Maling teriak Maling. Yaitu dengan menyerang petugas referendeum dan propaganda dengan tuduhan pihak pemerintah telah melakukan pemalsuan perolehan suara pendukung referendum konstitutsi.

Referendum Konstitusi ini memang mencemaskan bagi Amerika karena dalam referendum yang diusulkan tersebut memberikan kewenangan kepada presiden mengontrol bank sentral, membentuk provinsi-provinsi baru yang diperintah oleh pejabat yang diangkat oleh pemerintah pusat, dan diturunkannya usia pemilih dari 18 menjadi 16.

Selain itu, referendum konstitusi juga memihak kepentingan kaum buruh dan pekerja. Misalnya dengan menetapkan jam kerja maksimum enam jam per hari dan 36 jam per minggu dan memperluas tunjangan keamanan sosial ke para pekerja di sektor ekonomi informal.

Sayang sekali, berkat dukungan dana yang besar dari Amerika melalui operasi CIA terhadap berbagai elemen oposisi Venezuela, referendum konstitusi yang ditawarkan Chavez berhasil digagalkan dengan angka tipis 4.504.354 suara menolak (50,70%) versus 4.379.392(49.29%).

Hanya saja, beruntung bagi Chavez karena meski kalah dalam referendum, namun kekuasaan tetap berada di tangan Chavez. Sehingga perjuangan dirinya untuk mewujudkan revolusi sosialisme tetap bisa dilanjutkan melalui sarana-sarana lain. Setidaknya Chavez masih punya banyak waktu sampai kekuasaannya berakhir pada 2013 mendatang.

Relevansinya bagi Indonesia

Indonesia, 8 Juli mendatang, akan mengadakan Pemilihan Presiden secara langsung. Setelah mempelajari berbagai modus operandi CIA dan berbagai elemen oposisi yang didukung Amerika terutama dalam kasus Iran dan Venezuela, sudah semestinya Indonesia waspada terhadap skenario yang mungkin akan dimainkan CIA maupun M-16 dalam pemilihan presiden 8 Juli mendatang.

Apalagi fakta membuktikan bahwa Departemen Luar Negeri Amerika tetap didominasi oleh kalangan konservatif yang tidak bersahabat dengan negara-negara sedang berkembang yang berpenduduk Islam cukup besar, seperti Indonesia.

Apalagi beberapa pakar Amerika baik dari Ohio maupun Yale University yang sekarang melakukan tugas-tugas terselubung dengan berkedok penelitian, sudah berada di Indonesia sekitar beberapa bulan terakhir.

Mereka ini, menurut berbagai informasi yang berhasil dihimpun Global Future Institute, mempunyai kontak-kontak dan jaringan kerjasama dengan unit intelijen dan riset (INR) Departemen Luar Negeri Amerika. Beberapa agennya, dikenal sebagai Indonesianis.

Menyadari kenyataan tersebut, kita di Indonesia sudah seharusnya melakukan antisipasi terhadap skenario Amerika dalam menanggapi hasil pemilihan presiden jika hasilnya nanti tidak sesuai dengan keinginan atau agenda Amerika.

Karena itu, skenario Amerika untuk mendukung elem pro Amerika seperti yang dilakukan dengan mendukung Musavi di Iran, bukan tidak mungkin akan dilakukan di Indonesia.

(Ditulis oleh Hendrajit, Penulis adalah Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI))

Iran Siap Balas Setiap Serangan Musuh

Boroujerdi
Boroujerdi
Iran siap untuk mengambil aksi "nyata dan menentukan" apabila Israel menyerang fasilitas nuklirnya. Pernyataan ini disampaikan oleh Alaeddin Boroujerdi, kepala komite parlemen Iran untuk kebijakan luar negeri dan keamanan nasional, Senin (6/7). Pernyataan Alaeddin Boroujerdi disampaikan setelah Wakil Presiden AS Joe Biden mengisyaratkan Washington tidak akan ikut campur untuk menangkal kemungkinan serangan militer Israel ke Iran.
"Baik AS dan Israel sadar akan konsekuensi dari keputusan yang keliru itu," tegas Boroujerdi kepada beberapa wartawan di Kedutaan Besar Iran di Tokyo.

"Saya yakin respons kami nyata dan menentukan," kata Broujerdi tanpa merinci maksud pernyataannya itu.

Israel khawatir Iran tengah mengembangkan persenjataan nuklir untuk ditargetkan ke negara Yahudi itu. Sementara Iran membantah pihaknya berupaya mengembangkan persenjataan dengan dalih bahwa nuklir yang dikembangkannya ditujukan guna membangkitkan energi.

Pemerintah Israel telah menjelaskan keinginannya untuk menghentikan program nuklir Iran melalui diplomasi. Namun, Israel tidak menampik kemungkinan menggunakan serangan militer apabila upayanya itu tidak berhasil.

Dalam wawancaranya dalam program ABC, This Week, Ahad kemarin, Biden ditanya apakah AS akan melakukan intervensi apabila Israel memutuskan melancarkan serangan militer.

"Lihat, kami tidak dapat mendikte apa yang negara berdaulat lain dapat lakukan dan tidak dapat lakukan," jawab Biden.

Broujerdi juga mempertahankan aksi pemerintahannya yang menindak tegas terhadap para perusuh menyusul pilpres Iran belum lama ini.

Mir Hossein Mousavi dan Karroubi mengatakan, pemilu 12 Juni lalu yang dimenangkan presiden Mahmoud Ahmajinejad tidak sah dan penuh dengan kecurangan.

Boroujerdi mengatakan polisi Iran hanya bertindak untuk memulihkan keadaan menyusul kerusuhan and aksi protes yang dinilainya dipicu oleh Mousavi.

"Tidak ada kekacauan, (sekarang) ini adalah situasi benar-benar damai di Iran," katanya.

Selasa, 16 Juni 2009

Pilpres Iran yang Penuh Warna


Pilpres Iran yang Penuh Warna
Tanggal 12 Juni kemarin, warga Iran kembali memberi kejutan. Tak kurang dari 85% pemilih memberikan suaranya. Artinya, sekitar 40 juta orang dari 46 juta warga sudi mengantri berjam-jam untuk memberikan suara. Komisi Penyelenggara Pemilu sampai harus menambah tenggat penutupan TPS beberapa jam lagi, lantaran berjubelnya warga yang hendak berpartisipasi.
Tapi, bagi Prof. Mahdi Khourshad, kejutan yang sebenarnya bukan di situ. Lahirnya kepemimpinan generasi kedua revolusi yang menantang atau mengoreksi kepemimpinan generasi pertama—itulah kejutan terbesar. Dan tak seperti kebanyakan revolusi lain, regenerasi di Iran itu berlangsung mendebarkan melalui proses yang demokratis. Inilah salah satu dari sekian “keganjilan” revolusi Islam Iran yang barangkali belum ada bandingannya.
Seperti sudah kita ketahui, Mahmoud Ahmadinejad adalah presiden Iran pertama yang tidak termasuk dalam lingkaran dekat Imam Khomeini, sang pemimpin revolusi Islam Iran 1979. Dia datang nun jauh dari luar elit politik yang telah berkuasa sejak 1979 hingga 2004 silam. Dia tidak bermain dengan jargon kiri dan kanan, konservatif dan reformis, ulama dan intelektual. Dia bahkan secara khusus tidak disukai oleh sebagian besar keluarga Imam Khomeini yang memang bertalian darah dengan tokoh reformis Khatami. Pendeknya, dia adalah nobody di blantika perpolitikan Iran sebelum tahun 2003.
Tak heran apabila politisi-cum-milyuner-cum-ulama paling berpengaruh di Iran, Hashemi Rafsanjani, mengirim surat pada rekannya Raja Arab Saudi bahwa pemerintahan Ahmadinejad akan terguling dalam enam bulan. Rafsanjani mengirim surat itu sesaat setelah Ahmadinejad terpilih sebagai presiden tahun 2005. Kalkulasi politik Rafsanjani berdasar pada minimnya rekam jejak Ahmadinejad dalam politik, sehingga di puncak sana secara perlahan dan alamiah dia akan mengalami kemakzulan.
Tapi Rafsanjani keliru besar. Ahmadinejad memang tak mengenal dan tak mau akrab dengan elit. Selama kepemimpinannya, dia terus berkubang di tengah rakyat, menjejalkan diri di antara warga miskin dan menjadi presiden paling banyak mengunjungi desa-desa terpencil Iran. Popularitasnya meroket seiring berjalannya waktu, lantaran model kepimpinan Ahmadinejad yang bersajaha, trengginas, cerdas, kerja keras dan sebagainya. Ciri-ciri inilah yang membuatnya menjadi sangat kontras dengan Rafsanjani, Khatami, Moussavi, Karroubi, Nateq Nuri dan sebagainya yang terkesan aristokratik.
Upaya rival-rival Ahmadinejad untuk membawa-bawa slogan kedekatan dengan Imam Khomeini sedikit berdampak. Keluarga Imam Khomeini yang secara terang-terangan mendukung Moussavi pun tak digubris oleh puluhan juta rakyat Iran. Seolah rakyat Iran bisa membedakan Khomeini dengan keluarga Khomeini—sebuah kemewahan rasional yang jarang dimiliki oleh rakyat-rakyat lain di dunia ketiga.
Kejutan lain dari pemilu kali ini adalah kehadiran saksi tiap-tiap kandidat di semua TPS. Kementerian Dalam Negeri telah memfasilitasi kehadiran saksi-saksi tersebut untuk mengawasi proses pemungutan maupun penghitungan suara.
Kejutan lain yang tak kalah menariknya ialah penayangan program debat capres di televisi nasional. Debat capres yang berlangsung keras, sengit dan kontroversial itu setidaknya menyedot 40-an juta penonton. Malah, banyak yang memperkirakan bahwa debat antara Ahmadinejad dan Moussavi pada 2 Juni lalu menyedot 50 juta penonton.
Dalam debat terbuka itulah Ahmadinejad melancarkan serangannya terhadap Rafsanjani yang dianggap sebagai dalang di balik semua kandidat lain, terutama Moussavi. Ahmadinejad menuduh Rafsanjani sebagai dalang permainan politik elit yang korup, amoral, berpindah-pindah muka dari ultra konservatif menjadi ultra reformis dan sebagainya. Ahmadinejad menganggap bahwa permainan Rafsanjani dan Khatami itu tak menguntungkan rakyat dan merusak cita-cita revolusi Islam Iran.
“Untuk apa membawa-bawa kedekatan kalian dengan Imam Khomeini,” serang Ahmadinejad pada Rafsanjani, Khatami dan Moussavi, “kalau tak satu pun ciri beliau ada pada kalian. Kedekatan kalian pada waktu itu tak berlaku saat ini, karena ukuran yang sebenarnya adalah apa yang terjadi hari ini.”
Pilpres kali ini juga mengguncang relasi-relasi kekuasaan yang telah lama terjalin. Misalnya, relasi kubu Rafsanjani, Khatami dan keluarga Imam Khomeini dengan Khamenei di satu sisi dan relasi Rafsanjani dengan kelompok revolusioner di sisi lain. Saat Ahmadinejad menyerang keras Rafsanjani, Khatami, Nateq Nuri dan elit kekuasaan yang ditengarai dekat dengan Khamenei di depan publik, Rafsanjani menulis surat pada Khamenei. Dalam surat itu, Rafsanjani meminta Khamenei selaku pemimpin tertinggi Iran untuk menindak tegas dan menegur Ahmadinejad “demi terjaganya persatuan dan kedamaian”.
Tapi Khamenei tak bergeming. Rafsanjani kemudian mendatangi Khamenei dua hari menjelang piplres. Selepas pertemuan itu, satusan ribu pesan singkat menyebar ke pelbagai lapisan masyarakat bahwa Khamenei menyesalkan sikap dan perilaku Ahmadinejad. Kubu Ahmadinejad berang. Permainan politik Rafsanjani, terutama langkahnya membawa Khamenei dalam kancah politik praktis, dianggap sebagai preseden yang sangat berbahaya.
Menanggapi gosip-gosip itu, setelah memasukkan suaranya di bilik, Khamenei mengadakan konferensi pers. Di situ dia mendustakan semua gosip yang beredar lewat sms itu. Dia juga meminta semua pihak waspada akan permainan politik yang licik dan merusak. Dia justru meminta semua warga memberikan suara berdasarkan pilihan bebasnya tanpa tekanan dari siapapun.
Keberhasilan Ahmadinejad memperoleh 24 dari 39 juta suara adalah pertanda babak baru dari cerita panjang revolusi Islam Iran. Barangkali inilah awal dari revolusi ketiga yang diusung Ahmadinejad 4 tahun silam—sebuah revolusi yang menjanjikan koreksi dan revisi. Pada pidato kemenangannya di hadapan ratusan ribu warga Teheran, Ahmadinjead berseru, “Kenapa kalian tidak senang saya menjadi presiden di Iran? Apakah karena saya orang miskin dan bertampang dusun? Buat saya, istana-istana kalian tidak lebih berharga daripada sehelai rambut jutaan orang miskin di negeri ini?”
Boleh jadi juga hasil pilpres itu menandakan high call rakyat Iran atas tawaran Presiden AS Barack Obama. Seperti terungkap dalam laporan utama Newsweek edisi Mei 09, bangsa Iran sejatinya adalah kaum saudagar (bazari) yang suka melakukan tawar menawar dalam posisi yang kuat.

Ahmadinejad Menang, Israel Senang??? apa nggak salah tuh !!!!

Ahmadinejad Menang, Israel Senang?

Seorang pejabat Israel, akhir pekan lalu, mengakui ada konsensus diantara sejawatnya di Jerusalem bahwa kemenangan Mahmoud Ahmadijenad dalam Pemilu Iran justru menguntungkan posisi (pemerintahan ekstrem kanan) Israel.
“Pandangan ekstrem dan seruannya bagi penghancuran Iran telah memaksa masyarakat internasional untuk menghadang program nuklir Iran,” kata pejabat yang tak disebutkan namanya itu seperti dikutip The Australian.
Kemenangan tokoh moderat Mir Hossein Mousavi tak akan menghentikan program nuklir Iran sehinga hanya meninabobokan masyarakat internasional bahwa Iran sudah tidak mengancam lagi.
Ahmadinajad menjadi musuh utama Israel karena berulangkali menyeru penghapusan Israel dari peta dunia dan menyangkal “holocaust” (genosida terhadap etnis Yahudi pada Perang Dunia Kedua).
Dia juga menuduh Israal menghukum Palestina atas apa yang dilakukan Jerman terhadap Yahudi selama Perang Dunia Kedua, dan meminta Eropa memindahkan Israel ke benua itu.
Ironisnya sikap keras Ahmadinejad ini memberi alasan kepada Israel untuk mengajak dunia guna terus menyudutkan dan mengucilkan Iran. Lebih dari itu, terpilihnya Ahmadinejad memberi keuntungan strategis bagi Israel karena kebijakan dan pernyataannya justru menjadi informasi berharga bagi Israel.
“Tak ada seorang pun yang melayani program informasi (intelijen) Israel yang lebih baik darinya (Ahmadinejad),” tulis kolumnis Harian Ma’ariv, Ben Caspi.
Israel percaya yang menjadi penguasa riil di Iran adalah Pemimpin Spiritual Ayatollah Ali Khamenei dan sekelompok ulama senior Iran.
“Dari sudut pandang operasional, tak ada perbedaan siapapun yang menang (di Iran). Tapi dari sudut pandang intelijen, Ahmadinejad adalah hal terbaik yang menguntungkan kita,” kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel yang mengkhususkan diri mempelajari Iran.
Pernyataan serupa disampaikan kepala meja sunting Iran di Radio Israel, Menashe Amir, yang menyatakan tidak ada perbedaan mendasar antara keempat kandidat dalam Pilpres Iran.
“Perbedaannya adalah pada gaya berbicaranya. Ahmadinejad blak-blakan, sementara yang lain menyembunyikan pemikiran mereka yang sebenarnya lewat kata-kata indah. Setidaknya omongan Ahmadinejad menunjukkan apa yang dipikirkannya. Saya sangat senang dia terpilih kembali,” kata Amir.
Alasan lain yang membuat Israel berharap Ahmadinejad menang adalah bahwa kemenangannya akan membuat kaum muda Iran bangkit melawan kaum ulama yang adalah kekuatan nyata dibalik Ahmadinejad.
Gerakan kaum muda Iran ini bahkan dilihat Israel lebih hebat dibandingkan peristiwa tahun 1997 yang mengantarkan ulama reformis Mohammad Khatami naik ke singgasana kekuasaan.
Israel percaya jika Ahmadinejad dipilih lagi, apalagi jika dituduh telah berbuat curang, maka Iran akan bergejolak.
Para pejabat pertahanan Israel mencatat peringatan seorang tokoh sentral di Garda Republik bahwa pasukannya bakal menghadapi “revolusi beludru” dari para pendukung Mousavi yang kekuatannya setara dengan demonstrasi jalanan yang meruntuhkan pemerintahan (komunis) Cekoslovakia pada 1989.
Israel juga khawatir, kemenangan Mousavi akan membuat Washington berdamai dengan Teheran dan mengizinkan Iran membangun reaktor-reaktor nuklir untuk tujuan damai seperti diisyaratkan Presiden Obama dalam pidatonya di Kairo awal bulan ini. Keadaan ini sama sekali tak diinginkan Israel.
Ironisnya, bangsa Israel menghormati Iran. Kedua negara tak berbatasan langsung dan tak pernah terlibat perang, meskipun Republik Islam Iran aktif menyokong Hizbullah dan Palestina.
Israel tahu, Iran adalah negara muslim dengan penduduk Yahudi terbesar di dunia, menjamin orang Yahudi bebas beribadat, bahkan membolehkan wakil Yahudi duduk di Parlemen.
Banyak orang Yahudi pernah tinggal di Iran, diantaranya seorang mantan Kepala Staf Angkatan Udara dan seorang mantan presiden.
Neo konservatif
Sikap sebagian kalangan di Israel itu diekspresikan pula oleh kelompok neokonservatif sayap kanan AS yang menyebut kemenangan Ahmadinejad telah memberi alasan kepada AS untuk terus mengkerasi Iran.
Direktur Middle East Forum Daniel Pipes, pada sebuah pidato di Heritage Foundation, bahkan terang-terangan akan memilih Ahmadinejad jika saja dia menjadi pemilih dalam Pemilu Iran.
Sementara Michael Rubin dari American Enterprise Institute mengaku lebih baik Ahmadinejadlah yang menang karena itu akan membuat diplomasi Obama gagal di Iran.
“Pemerintah Obama berharap tokoh yang lebih lembut dan agak patuh seperti Mousavi menang, karena akan lebih mudah bagi Obama untuk mempercayai Iran benar-benar telah melunak,” kata Rubin.
Pemikir neokonservatif lainnya, Martin Peretz menulis di New Republic bahwa dia sudah mengetahui sejak lama bahwa para pemimpin terpilih di Iran sebenarnya tidak akan terlalu berkuasa. -ant/kf-
Sumber: The Australian dan The Huffington Post
http://hizbut-tahrir.or.id/2009/06/16/ahmadinejad-menang-israel-senang/

Jumat, 12 Juni 2009

supaya tidak mudah tersinggung.......

Tersinggung Ya

Pagi tadi saya sempat melerai sopir angkot dan seorang pengendar motor yang akan berkelahi, karena supir angkot tersinggung dengan ucapan sang pengendara motor yang mengeluarkan kata-kata kotor kepada sang supir anggkot. Tanpa disadari kita sebagai manusia dalam hubungan interaksi sosial dengan sesama manusia kita sering merasa tersinggung baik itu sengaja ataupun tidak sengaja. banyak akibat dari rasa tersinggung itu; ada yang marah, sedih, kecewa, bahkan ada yang dendam. Banyak tindakan kekerasan juga lahir karena rasa tersinggung. Jadi hati-hati dengan yang namanya "tersinggung" itu.

Karena kita adalah mahkluk sosial yang butuh berinteraksi dengan orang lain,tentu saja terjadi singgung-singgungan yang tidak selamanya menyenangkan. Hati yang bisa merasakan sakit dan tersinggung oleh orang lain hanya karena kata-kata saja.Aku pikir setiap manusia pasti pernah tersinggung. Entah karena ucapan,sikap atau tingkah laku orang lain.Bahkan hanya gara-gara ditatap saja bisa menyebabkan hati tersinggung, Kita kerap tersinggung oleh hal kecil.

Orang yang terlalu sensitif dan mudah tersinggung adalah orang yang sangat lemah. Kadar ketersinggungan apalagi didominasi perasaanitu pun sudah menunjukkan kelemahan mental manusia, apalagi saat kita meresponnya dengan menyinggung balik. Dua kelemahan yang mudah terjadi pada diri kita. Saat amarah datang, kelemahan mental manusia semakin menjadi. Penting Anda ingat saat-saat seperti itu ketika seseorang memperlakukan anda dengan tidak baik, saat itu kita mungkin berbelas kasih pada rasa amarah, berbuat justru yang merugikan diri sendiri, sehingga kondisi kita menjadi semakin tidak menguntungkan. Jadi kuncinya adalah mengendalikan kondisi kita dan oleh karenanya mengendalikan prilaku kita.

Banyak yang berpenampilan indah tetapi terhina, sebab dia tidak punya kesabaran, banyak orang yang akhirnya rugi padahal dia punya modal apa sebabnya karena dia tidak punya kesabaran. ketika kita merasa tersinggung dan tindakan yang diluar rasional kita yang kita lakukan apa yang terjadi, hanya kepuasan mental sesat yang kita dapat, tetapi selanjutnya hanya sebuah penyesalan abadi yang akan kita terima. Kisah tersinggung pun banya dimuat dikoran, contoh karena tersinggung ayah membunuh anaknya, karena tersinggung sahabat membantai sekeluarga sahabat temanya. karena tersinggung seorang bocah memperkosa temannya. dan banyak lagi.

apa yang harus kita lakukan untuk tidak mudah tersingung

1. Jaga Kata-kata mu... sesuatu yang mungkin terkesan biasa. Mungkin kadang-kadang terkesan tiada artinya. Hanya basa basi tetapi bisa dimaknai lain oleh lawan bicara kita, sering dari sebuah percandaan karena salah berucap membuat orang merasa tersinggung dan terjadilah sebuah perkelahian. ingat bahwa berkata-kata itu penting dan krusial Melalui kata2 kamu bisa memotivasi seseorang. Melalui kata-kata itu juga pula kamu bisa menghancurkan hidup seseorang.

2. Sabar dan Tidak Mudah Marah
Jika tidak ingin mudah tersinggung cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.

3. Belajar Memaafkan
Cobalah jadi orang pemaaf, karena orang pemaaf itu akan hidup dalam kedamaian, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kulitas diri , dengan memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan

4. Cobalah Saling menghargai
ketersinggungan diri dapat terjadi karena diri kita merasa di lecehkan, atau direndahkahn, untuk menghindarinya cobalah saling menghargai, kita pasti ingin dihargai bukan, cobalah untuk menghargai orang lain seperti anda ingin dihargai orang lain hal ini dapat mencegah anda atau orang lain tersinggung.

sakit hati yang disebabkan karena tersinggungjauh lebih berbahaya dari sekedar penyakit hati hepatitis. Resiko fatal dari hepatitis adalah kematian buat sipenderita. Tapi kalau sakit hati karena tersinggung bisa menyebabkan kematian orang lain,teman bahkan saudara sendiri.

yah memang ketersinggung diri berawal dari hati, kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang lain kepada kita. yang menyebabkan orang tersinggung karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, baik, tampan, dan merasa sukses atau merasa memiliki drajat lebih dari orang lain. Tapi harus diingat bahwa manusia adalah sama.

"Janganlah Lemparkan sebutir batu pada permukaan danau yang tenang. Sekejap ia akan menimbulkan riak-riak gelombang. jangan menyinggung perasaan orang lain akan menghasilkan sebuah pertengkaran atau minimal rasa sakit hati pada orang lain"

"Jangan suka menyinggung orang, kalau tidak mau disinggung"

Doa dari Keranjang Tempe

Doa dari Keranjang Tempe

Di Karangayu, sebuah desa di Kendal, Jawa Tengah, tempat tinggal seorang ibu penjual tempe . Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lakukan sebagai menyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang.

"Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya. " demikian dia selalu memaknai hidupnya.

Suatu pagi, setelah salat subuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe , dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atas meja panjang. Tapi.......deg !! dadanya gemuruh. Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang, sebagian berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian. Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak akan mendapatkan uang, untuk makan, dan modal membeli kacang, yang akan dia olah kembali menjadi tempe.

Di tengah putus asa, terbersit harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah, pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, ditengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia baca doa. "Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini. Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe . Hanya kepada-Mu kuserahkan nasibku..."

Dalam hati, dia yakin, Allah akan mengabulkan doanya. Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe . Dia rasakan hangat yang menjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung. Dadanya gemuruh.

Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe. Dan... dia kecewa. Tempe itu masih belum juga berubah. Kacangnya belum semua menyatu oleh kapas-kapas ragi putih. Tapi, dengan memaksa senyum, dia berdiri. Dia yakin, Allah pasti sedang "memproses" doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi. Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah seperti dia. Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang, dia berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada yang bisa aku lakukan selain berjualan tempe. Karena itu ya Allah, jadikanlah. Bantulah aku, kabulkan doaku..."

Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe. Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan... belum jadi. Kacang itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang tersebut.

"Keajaiban Tuhan akan datang....pasti, " yakinnya. Dia pun berjalan ke pasar. Di sepanjang perjalanan itu, dia yakin, "kehendak" Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe tempenya. Berkali-kali dia dia memanjatkan doa... berkali-kali dia yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya. Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang-keranjang itu.

"Pasti sekarang telah jadi tempe !" batinnya. Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan... dia terlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama seperti ketika pertama kali dia buka di dapur tadi. Kecewa, airmata menitik di keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempe ini tidak jadi?

Kenapa Tuhan begitu tidak adil? Apakah Dia ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk. Dengan lemas, dia gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak ada keyakinan akan ada yang mau membeli tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar... merasa sendirian. Allah telah meninggalkan aku, batinnya. Airmatanya kian menitik. Terbayang esok dia tak dapat berjualan... esok dia pun tak akan dapat makan.

Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang, dan "teman-temannya" sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit, karena tempenya telah laku. Kesedihannya mulai memuncak. Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat. Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya. Dia memalingkan wajah, seorang perempuan cantik, paro baya, tengah tersenyum, memandangnya.

"Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya??" Penjual tempe itu bengong. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawab pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menadahkan tangan. "Ya Allah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi, jangan jadikan tempe ...."

Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi. "Jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe ...."

"Bagaimana Bu ? Apa ibu menjual tempe setengah jadi ?" tanya perempuan itu lagi. Kepanikan melandanya lagi. "Duh Gusti... bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan jadikan tempe ya?" ucapnya berkali-kali. Dan dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia lihat, pembaca ?? Di balik daun yang hangat itu, dia lihat tempe yang masih sama. Belum jadi ! "Alhamdulillah! " pekiknya, tanpa sadar. Segera dia angsurkan tempe itu kepada si pembeli. Sembari membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu cantik itu. "Kok Ibu aneh ya, mencari tempe kok yang belum jadi?"

"Oohh, bukan begitu, Bu. Anak saya, si Sulhanuddin, yang kuliah S2 di Australia ingin sekali makan tempe, asli buatan sini. Nah, agar bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi. Jadi, saat saya bawa besok, sampai sana masih layak dimakan. Oh ya, jadi semuanya berapa, Bu ?"

Sahabatku, ini kisah yang biasa bukan ? Dalam kehidupan sehari-hari, kita acap berdoa.....dan "memaksakan" agar .....Allah memberikan apa yang menurut kita paling cocok untuk kita. Dan jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa diabaikan, merasa kecewa. Padahal, Allah paling tahu apa yang paling cocok untuk kita. Bahwa semua rencananya adalah sempurna..

Senin, 08 Juni 2009

Hasil Polling: Ahmadinejad Masih Teratas





capress
Capress Iran
Dalam debat kandidat yang dilakukan secara live oleh televisi chanel 3 Iran, keempat kandidat presiden Iran telah menunjukkan kesiapannya untuk memenangkan pemilu. Mereka juga siap untuk mengungkapkan semua aset pribadi mereka ke kehakiman.

Mahmoud Ahmadinejad saat debat dengan Mehdi Karroubi hari Sabtu, 7/6/09 meminta kepada semua kandidat untuk mengungkapkan asset dan kekayaan pribadi. Permintaan Ahmadinejad ini disambut oleh keempat kandidat.
Salah satu pernyataan Ahmadinejad saat debat dengan Mehdi Karroubi adalah supaya setiap kandidat mengungkapkan asset pribadi dan kekayaannya kepada masyarakat.

Gholam Hossein Karbaschi, ketua umum tim sukses Karroubi di Teheran mengatakan, siap untuk membeberkan semua asset dan kekayaan pribadi Karroubi. "Semua anggota tim sukses Karroubi siap hadir dalam membeberkan daftar asset dan kekayaan pribadi, asalkan daftar asset yang merefisi bukan dari pemerintah, karena pemerintah tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan itu," ujar Karbaschi, seperti di rilis dalam situs Tabnak.

Untuk itu Karbaschi merekomendasikan kepada badan independen untuk memeriksa aset dan kekayaan pribadi setiap kandidat. Masih menurut Karbaschi, komite yang dibentuk harus melakukan refisi kekayaan kandidat dihadapan perwakilan independen dari semua empat calon presiden.

Gholam Hoosein Karbaschi adalah tim kepala tim sukses Karroubi yang saat menjabat sebagai walikota Teheran pernah tersandung korupsi di jamannya Khatami.

Sementara itu, Mir-Hossein Mousavi, mantan perdana mentri yang juga mendapat dukungan Hashemi Rafsanjani, Khatami juga telah siap untuk mengumumkan asset dan kekayaan pribadinya.

Jamshid Ansari, penasehat Mousavi mengatakan, "Sebagian besar orang tahu Bapak Mousavi mempunyai asset dan kekayaan pribadi , sebagian kekayaan dan aset yang dimiliki oleh Bapak Mousavi sebagian untuk mendanai kampanye oleh karena itu, kami tak dapat menyiapkan daftar asset dan kekayaannya dalam waktu empat bulan. Untuk meverifikasi harta kekayaan Mousavi, Ansari meminta kepada kehakiman untuk merefisi asset dan kekayaan calon presiden dan dalam jangka waktu singkat. Tandas Ansari

Sekretaris umum dari Partai Keadilan dan Pembangunan Abdolhossein Rouholamini juga menyatakan kesiapannya untuk mengumumkan asset dan kekayaan Mohsen Rezaei.

Pemilihan presiden Iran kesepuluh ini dijadwalkan akan berlangsung Jumat 12 Juni 2009. Dari hasil polling dan jajak pendapat yang dilakukan oleh tebyan dan kayhan, Ahmadinejad masih calon terkuat dan menempati urutan pertama dari setiap poliing pasca debat dengan Mousavi. Dan urutan kedua Mir-Hossein Mousavi yang sebelum diadakan debat capres menempati urutan pertama.

Rabu, 27 Mei 2009

Hakim Arab Saudi : Istri Pantas Ditampar Jika Suka Boros!


80
Wahhabi
Rohani Wahhabi
Jeddah – Seorang hakim di Arab Saudi menuai kecaman karena pernyataannya dalam sebuah seminar tentang kekerasan dalam rumah tangga.

Menurut hakim tersebut, sah-sah saja bagi seorang pria menampar istrinya yang suka menghambur-hamburkan uang. Hal itu dicetuskan Hamad al-Razine, seorang hakim di Jeddah. Razine memberi contoh pemborosan untuk membeli abaya dari toko terkenal sebagai pembenaran untuk memukul seorang istri. Abaya merupakan jubah berwarna hitam yang menutupi bagian kepala hingga ujung kaki wanita Saudi, yang wajib dikenakan di depan publik.

“Jika seseorang memberikan 1.200 riyal untuk istrinya dan dia menghabiskan 900 riyal untuk membeli satu abaya dari toko bermerk, dan jika suaminya menampar wajahnya sebagai reaksi atas tindakannya itu, dia pantas mendapatkan hukuman itu,” kata Razine seperti dikutip koran Arab News dan dilansir News.com.au, Senin (11/5/2009).

Kata-kata hakim tersebut sontak memicu protes dari para peserta seminar. Seminar tersebut diikuti oleh pejabat-pejabat Saudi juga aktivis kekerasan dalam rumah tangga.

Secara khusus seminar tersebut membahas peran pejabat kehakiman dan keamanan dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga. Dalam seminar itu, Razine mengakui masalah kekerasan dalam rumah tangga telah berakar di Saudi.

Dan isu itu baru menjadi isu serius belakangan ini saja. Namun dicetuskan Razine, sebagian kekerasan itu diakibatkan oleh perilaku para istri.

Raja Media dan Kepentingannya di Indonesia



Media
Media
Dalam sebuah wawancara dengan seorang pengamat media di Jakarta (yang tidak mau disebutkan namanya), persoalan dominasi media sebagai “tangan kepentingan” pihak asing sangat mengemuka. Berikut petikan perbincangan tersebut.

Begini, bagi sebagian orang, ideologi itu kan sudah mati; yang ada hanyalah kepentingan. Elit politik kita itu sesungguhnya kosong dari agenda. Mereka hanyalah karikatur dan kertas karton (wayang) yang dimainkan. Atau kasarnya, bangkai-bangkai yang mengejar kekayaan dan kekuasaan. Dalam daftar kepentingan mereka, yang paling bawah itu adalah rakyat; paling rendah dalam daftar prioritas mereka. Beginilah jadinya. Karena itu, mereka dengan mudah mengangkat orang yang sama sekali tidak memiliki kepedulian terhadap rakyat banyak, dan di sisi lain menjatuhkan orang yang memiliki kepedulian. Kita tahu, dalam media ada istilah agenda setting.

Bagaimana Anda melihat fenomena penguasaan media di Indonesia?

Sebetulnya, media massa kita sekarang ini sudah menjadi alat kepentingan. Siapa yang mereka wakili? Tentu, bukanlah masyarakat luas. Kepentingan yang mereka wakili adalah para pemilik modal; pemilik media itu sendiri atau korporasi yang mendanai kegiatan media bersangkutan. Ini bukan rahasia lagi dan semua orang tahu. Misalnya, di Indonesia ini hanya ada tiga atau empat orang saja yang menjadi pemilik media yang sangat banyak itu. Misalnya, Hary Tanu Sudibyo pemilik MNC yang terdiri dari RCTI, Global TV, dan TPI, plus Koran Seputar Indonesia. Satu orang memiliki empat media besar. Lalu, Khairul Tanjung pemilik Trans TV dan Trans7. Kemudian Abu Rizal Bakrie, pemilik ANTV dan TV ONE. Kita tidak tahu agenda apa yang ada di balik itu, tapi kita tahu mereka punya agenda. Yang jelas, mereka memiliki agenda yang tidak membela kepentingan masyarakat luas; hanya membela kepentingan korporasi. Kita tahu, mereka juga memiliki bisnis lain. Jadi, media hanya menjadi corong kepentingan saja.

Nah, kepentingan mereka itu apakah kepentingan ekonomi dengan kendali kepentingan ideologis dari luar, ataukah mereka sendiri memang memiliki kepentingan ideologis tertentu?

Begini, bagi sebagian orang, ideologi itu kan sudah mati; yang ada hanyalah kepentingan. Elit politik kita itu sesungguhnya kosong dari agenda. Mereka hanyalah karikatur dan kertas karton (wayang) yang dimainkan. Atau kasarnya, bangkai-bangkai yang mengejar kekayaan dan kekuasaan. Dalam daftar kepentingan mereka, yang paling bawah itu adalah rakyat; paling rendah dalam daftar prioritas mereka. Beginilah jadinya. Karena itu, mereka dengan mudah mengangkat orang yang sama sekali tidak memiliki kepedulian terhadap rakyat banyak, dan di sisi lain menjatuhkan orang yang memiliki kepedulian. Kita tahu, dalam media ada istilah agenda setting. Yaitu, melaksanakan sebuah agenda dengan menggunakan media sebagai alat. Misalnya, menyalurkan kepentingan kelompok pasar bebas. Mereka tahu, kalau memilih orang yang memiliki ideologi atau prinsip, itu sangat berbahaya. Makanya, mereka akan memilih orang yang sifat kepemimpinannya transaksional, bukan transformatif. Jadi, mereka akan memilih orang yang selalu berkata, “Anda mau memberi saya apa, kalau saya memberi sesuatu.” Bukan yang berkata, “Saya akan memperjuangkan kepentingan rakyat dan ini tak bisa ditawar-tawar.” Jadi, semua bisa ditawar, asal ada harga atau ongkosnya. Ini sungguh sangat berbahaya, tapi sebagian besar masyarakat kita tak mengetahuinya. Kalau yang terpelajar, jelas tahu. Meskipun, dari yang terpelajar itu mesti dibagi lagi; ada yang tahu dan peduli tetapi ada pula yang tahu tapi tak peduli.

Jadi, grand design-nya dari luar dan media di Indonesia itu hanyalah tangan saja untuk membuat arah perubahan yang dikehendaki oleh pihak asing di negeri ini?

Ya, kita sesungguhnya tidak bisa mengatakan “asing”, karena terkadang maksudnya adalah asing terhadap kepentingan rakyat banyak, bukan asing dari segi ras misalnya. Makanya, kita katakan tadi bahwa mereka itu menempatkan kepentingan umum di nomor urut paling bawah. Kalau kita perhatikan, mereka itu tidak memiliki hubungan dengan masyarakat luas. Hubungan mereka hanya melalui pencitraan-pencitraan di media, yang sudah di-design untuk menampakkan bahwa mereka memiliki kepedulian. Kalau kita perhatikan, dalam puluhan tahun terakhir ini rakyat kita hanya kebagian angka; pertumbuhan ekonomi sekian, inflasi sekian, dan penguatan rupiah sekian. Padahal, nasib mereka tak pernah berubah. Coba kita lihat keadaan rakyat dalam tiga atau empat puluh; tak ada perubahan! Mungkin saja orang akan mengatakan sekarang kredit motor gampang, tetapi harus diingat bahwa itu kredit. Orang yang punya kredit itu lebih besar masalahnya ketimbang yang tak punya. Mereka merasa lebih maju, padahal itu hanya angka-angka. Benar, orang-orang itu yang membuatkan untuk kita angka-angka tetapi kita hanya kebagian angka-angkanya. Dan medialah yang menghembuskan pertumbuhan ekonomi kita sekian dan sekian. Cuma yang tumbuh itu apa, rakyat kebanyakan tidak tahu. Jadi bayangkan, apa yang disajikan media itu sangat tidak mendidik dan tak mencerdaskan. Apa yang sebenarnya terjadi dengan perekonomian kita tak pernah dijelaskan selain angka-angka itu tadi. Lantas, kita mau mengharapkan apa dari media yang seperti ini?

Kalau menyuruk ke persoalan cara-kerja mereka Ustadz, tahrif atau distorsi atau disinformation itu dilakukan oleh media kita ini dengan cara mengubah teksnya atau konteksnya, atau kedua-duanya?

Bisa kedua-keduanya, tapi yang paling dipilih adalah dengan mengubah konteksnya. Terlalu nekad kalau sesuatu yang tidak faktual kemudian dibuat-buat; terlalu mudah diketahui. Namun yang mereka sajikan fakta memang, seperti pertumbuhan ekonomi misalnya, tapi yang tumbuh itu siapa, tidak pernah dijelaskan. Mereka yang anti-neoliberalisme menggugat, bagaimana cara penguasa merumuskan angka-angka pertumbuhan itu. Sesungguhnya, ini distorsi atau disinformasi secara besar-besaran karena angka itu tidaklah mewakili sektor riil. Sektor non-riil itu kan tidak mewakili orang banyak. Itu hanya berhubungan dengan orang-orang yang berada di BEJ (Bursa Efek Jakarta) dalam ruangan sejuk; dari hotel ke hotel, dan seterusnya. Sementara, ketika mereka mengambil kebijakan untuk menaikkan harga premium, misalnya, semua orang terkena. Jadi, mereka memang melakukan cara kedua, yaitu memasukkan teks-teks itu ke dalam konteks yang sudah tersesat.

Ini tentu lebih berbahaya dan skalanya bisa sangat luas serta aspek penyadarannya bagi masyarakat tentu menjadi lebih sulit?

Lebih rumit, benar. Kalau sesuatu yang tidak ada dibuat-buat, maka lebih mudah untuk menunjukkan bahwa tidak demikian keadaannya. Tetapi kalau mereka memasukkan teks itu dalam konteks penyesatan, ini sangat berbahaya. Dalam terminologi al-Quran, kata Dhalin itu kan dalam bentuk kata kerjanya adalah “penyesatan”. Jadi, penyesatan itu bukannya tidak ada. Mereka mengubah kalimat-kalimat pada penempatan yang tidak semestinya; mengacaknya. Itulah yang terjadi.

Kalau dalam al-Quran, terminologi itu sering dikaitkan dengan orang-orang Yahudi; dari awal mereka sering melakukan itu. Apakah dalam konteks Indonesia hal ini dilakukan pula oleh kalangan Zionis, misalnya?


Ya, Zionis itu berbeda dengan Yahudi, sebagaimana kita ketahui. Zionis itu sebuah ideologi. Mereka bisa saja bersuku Arab, Jawa, Anglo-Saxon, orang bule atau hitam. Jadi Zionis itu bukan hanya orang Yahudi. Zionis itu kalau diintisarikan sebetulnya adalah “bagaimana menguasai pihak lain dengan cara apapun”, termasuk merampas hak orang lain, apapun konsekuensinya. Zionisme itu kemudian di dalamnya ada unsur-unsur Yahudi, Kristen, dan itu hanya masalah tambahan. Jadi Zionisme, Kolonialisme, Imperialisme, adalah satu jalan. Kita bedakan, karena ada tambahan unsur yang berbeda. Memang kalau kita kembalikan ke filsafat, semua aliran itu kembali pada dua: spiritualisme dan materialisme. Artinya, yang bertuhan atau tak bertuhan. Nah, yang tak bertuhan itu bermacam-macam variannya, begitu pula yang bertuhan.

Terakhir, melihat pelik dan krusialnya masalah ini, bagi bangsa Indonesia khususnya, maka kalau boleh kita menempatkan diri sebagai orang yang berkesadaran, apa hal pertama yang meski kita lakukan?

Yang paling penting kita lakukan adalah seperti tugas para nabi. Nabi-nabi itu dengan segala kekuatan yang diberikan Allah Swt hanya bisa menyampaikan kebenaran. Mereka punya mukjizat dan sebagainya. Memang, Allah yang Mahakuasa memang ingin manusia memilih kebenaran secara sukarela. Ini yang paling utama. Tetapi apabila kekuatan jahat itu melakukan kezaliman sedemikian rupa, sehingga merampas hak-hak untuk melakukan pendidikan dan pencerahan, mereka pun melakukan perlawanan. Misalnya, Nabi Musa as, Allah memberinya tugas kepada Firaun untuk mengajaknya kepada kebenaran, tetapi dengan “kata-kata yang lembut” (qaulan layyina). Tetapi, ketika Firaun bahkan untuk mendengarkan kebenaran saja tidak mau, menjadi represif, Musa pun melakukan perlawanan. Nabi Ibrahim pun melakukan hal yang serupa. Ketika menjelaskan kebenaran beliau kemudian dilawan dengan kekuatan, maka tidak ada jalan lain kecuali dengan membela diri, kehormatan, dan mempertahankan kebenaran. Seperti dikatakan al-Quran, mula-mula dengan harta yang kita miliki, dan seterusnya.

Rahbar: Revolusi Lenyapkan Ketergantungan Kepada Asing



Kamis, 14 May 2009
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Khamenei menegaskan bahwa pemerintahan Islam Iran sama sekali tidak memandang satupun daerah di negeri ini dengan pandangan fanatisme, kesukuan, dan diskriminatif, sebab yang menjadi tolok ukur adalah keislaman dan ke-iran-an daerah itu. Berbicara di depan kalangan elit dan tokoh provinsi Kurdistan hari ini (Kamis 14/5) di Sanandaj Kurdistan, Rahbar menjelaskan adanya upaya musuh Islam dan Iran di tahun-tahun awal revolusi untuk menebar konflik etnis dan madzhab serta membuat wilayah Kurdistan sebagai kawasan dengan kondisi keamanan yang kritis. Beliau mengatakan, Republik Islam Iran yang bersandar pada dukungan rakyat mampu mengatasi gangguan itu. Akan tetapi semua pihak termasuk kalangan elit dan tokoh harus cerdik dan waspada menghadapi tipu daya jahat musuh-musuh luar.

Saat menjelaskan faktor yang memicu kebencian kaum imperialis dunia terhadap bangsa Iran, Ayatollah Al-Udzma Khamenei menandaskan, sesuai karakternya, pemerintahan Islam memiliki pandangan yang bebas dan tak bisa dipengaruhi oleh kaum arogan dunia. Hal itulah yang membangkitkan permusuhan imperialis dunia terhadap bangsa Iran. Menghadapi permusuhan ini, pemerintahan Islam terpaksa harus membela diri.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut lenyapnya kehinaan dan ketergantungan kepada pihak asing sebagai salah satu buah kemenangan revolusi Islam. Beliau menambahkan, "Pemerintahan Islam memaparkan isu dan hakikat baru yang ‘indah, jelas dan berharga'. Dalam setiap perhitungan dan analisa poin penting ini harus mendapat perhatian penuh."

Rahbar menekankan pula bahwa muncul Iran sebagai negara yang bersatu, teratur, maju dan optimis dengan prestasi-prestasi besarnya, membuat cemas musuh. Sama seperti yang sudah-sudah, musuh tak akan pernah bisa menghentikan gerak laju bangsa Iran yang penuh kebanggaan ini. Sekarang dan kedepan pun mereka tak akan bisa berbuat apa-apa berkat adanya persatuan seluruh elemen bangsa dan kecerdasan para pejabat negara, khususnya langkah cerdik para tokoh dan elit bangsa dan memainkan peran mereka.

Senin, 25 Mei 2009

Rahbar: Revolusi Lenyapkan Ketergantungan Kepada Asing

Thursday, 14 May 2009
Sample ImagePemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah Al-Udzma Khamenei menegaskan bahwa pemerintahan Islam Iran sama sekali tidak memandang satupun daerah di negeri ini dengan pandangan fanatisme, kesukuan, dan diskriminatif, sebab yang menjadi tolok ukur adalah keislaman dan ke-iran-an daerah itu. Berbicara di depan kalangan elit dan tokoh provinsi Kurdistan hari ini (Kamis 14/5) di Sanandaj Kurdistan, Rahbar menjelaskan adanya upaya musuh Islam dan Iran di tahun-tahun awal revolusi untuk menebar konflik etnis dan madzhab serta membuat wilayah Kurdistan sebagai kawasan dengan kondisi keamanan yang kritis. Beliau mengatakan, Republik Islam Iran yang bersandar pada dukungan rakyat mampu mengatasi gangguan itu. Akan tetapi semua pihak termasuk kalangan elit dan tokoh harus cerdik dan waspada menghadapi tipu daya jahat musuh-musuh luar.

Saat menjelaskan faktor yang memicu kebencian kaum imperialis dunia terhadap bangsa Iran, Ayatollah Al-Udzma Khamenei menandaskan, sesuai karakternya, pemerintahan Islam memiliki pandangan yang bebas dan tak bisa dipengaruhi oleh kaum arogan dunia. Hal itulah yang membangkitkan permusuhan imperialis dunia terhadap bangsa Iran. Menghadapi permusuhan ini, pemerintahan Islam terpaksa harus membela diri.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut lenyapnya kehinaan dan ketergantungan kepada pihak asing sebagai salah satu buah kemenangan revolusi Islam. Beliau menambahkan, "Pemerintahan Islam memaparkan isu dan hakikat baru yang ‘indah, jelas dan berharga'. Dalam setiap perhitungan dan analisa poin penting ini harus mendapat perhatian penuh."

Rahbar menekankan pula bahwa muncul Iran sebagai negara yang bersatu, teratur, maju dan optimis dengan prestasi-prestasi besarnya, membuat cemas musuh. Sama seperti yang sudah-sudah, musuh tak akan pernah bisa menghentikan gerak laju bangsa Iran yang penuh kebanggaan ini. Sekarang dan kedepan pun mereka tak akan bisa berbuat apa-apa berkat adanya persatuan seluruh elemen bangsa dan kecerdasan para pejabat negara, khususnya langkah cerdik para tokoh dan elit bangsa dan memainkan peran mereka.

Ahmadinejad Menantang Debat Terbuka terhadap Obama

Tuesday, 26 May 2009 Sample ImagePresiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam konferensi pers di depan wartawan asing, hari Senin, menyatakan kesiapannya untuk berdebat dengan Presiden AS, Barack Obama di PBB guna membahas akar problema dan manajemen dunia. Kantor Berita Fars melaporkan, Ahmadinejad mengatakan, "Sebagaimana kunjungan sebelumnya ke New York, saya mengajak Presiden AS saat itu, Goerge W. Bush untuk berdebat di PBB. Jika terpilih kembali menjadi presiden Iran, saya kembali mengajak Presiden Barack Obama untuk berdebat soal akar problema dunia, manajemen dunia, partisipasi kolektif untuk keamanan dan perdamaian permanen."

Lebih lanjut Ahmadinejad mengatakan, "Satu-satunya jalan merealisasikan perdamaian permanen adalah perubahan pandangan kekuatan utama dunia akan manajemen dunia." Dikatakannya pula, "Perubahana pandangan harus terjadi pada bentuk pandangan sistem yang berlaku di dunia saat ini."

Jumat, 22 Mei 2009

Lagi, Iran Sukses Ujicoba Rudal Darat-darat 2000 km


sejjil2

Kejutan demi kejutan terus dipersembahkan oleh negeri mulla dalam bidang teknologi.

Televisi Aljazeera mengutip IRNA melaporkan, Iran mengumumkan keberhasilan melakukan uji coba peluncuran rudal darat yang mampu menjangkau jarak 2000 kilometer.

Sebagaimana dilansir IRNA dan didistribusikan irib, Ahmadinejad Rabu (20/5) di hadapan rakyat Propinsi Semnan, timur Iran mengkonformasi keberhasilan peluncuran rudal tersebut di udara Semnan.

Sejjil-2 termasuk rudal darat generasi terbaru. Sebelumnya Iran berhasil meluncurkan Sejjil-1 di musim gugur tahun lalu. Sejjil memiliki berdaya jangkau 2.000 km melebihi Shahab-3.

“Tarekat Capresiyah”?

Ni dia…

Jamaah tarekat yang tergabung dalam Jam’iyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh Indonesia (JATMI) menyatakan dukungan kepada pasangan SBY-Boediono dalam Pilpres 2009. Dukungan ini karena SBY sendiri dianggap telah masuk jamaah JATMI.

“JATMI harus ikut dalam pembangunan nasional secara menyeluruh agar bangsa Indonesia tidak lagi mendapatkan hasutan-hasutan. Oleh karena itu, semua komponen JATMI mendukung SBY-Boediono,” Ketua umum DPP JATMI, KH Nukman Muhasyim, dalam jumpa pers di Hotel Sofyan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2009).

Menurut Nukman, kebedaraan JATMI sudah jelas dan sudah memiliki pengurus di sejumlah daerah yang siap melanjutkan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Sementara itu, Rois AM JATMI KH Maftuf Efendy juga mengatakan hal yang sama bahwa isu bahwa ke-Islaman SBY tidak jelas.

“Isu yang berkembang kalau SBY Islamnya tidak jelas, bukan dari golongan ummat. SBY itu murid saya,” ucapnya.

Mengenai JATMI memilih untuk mendukung SBY-Boediono, Maftuf memberikan alasan, banyak mursyid (jamaahnya) di daerah memberikan sms dukungan tersebut. Selain itu, dukungan ini merupakan hasil analisis kesepakatan DPP.

Jatmi sendiri mengaku bisa memenangkan SBY-Boediono karena didukung sekitar 8.267.000 anggota yang terdiri dari alim ulama, pendiri ponpes, kiyai.

“Jadi Jatim merupakan kumpulan dalam rangka menyelamatkan bangsa Indonesia,” ungkap dia.

Diakui Maftuf, SBY sendiri saat berada di Pondok Pesantre Al Kamal sudah berikrar masuk thariqoh. Dalam acara jumpa pers yang dihadiri perwakilan pengurus di 27 Provinsi itu, juga dikumandangkan shalawat.(detik)