Kamis, 01 Januari 2009

16 “Pertanyaan Mematikan” Untuk Rezim Mobarak






Fahmi Huwaidi, wartawan senior Mesir meminta penjelasan para pemimpin Mesir dengan mengajukan 16 pertanyaan. Ia juga meminta agar pihak-pihak lain seperti para pemimpin Palestina dan masyarakat internasional menjawab pertanyaannya selain Hosni Mobarak.

Menurut laporan Kantor Berita Qodsuna mengutip koran Kuwait Ar-Ru’yah, Huwaidi menegaskan, jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini sejatinya menjadi jawaban atas banyak pertanyaan terhadap para politikus Arab dan muslimin. Bila pertanyaan-pertanyaan ini dijawab dengan transparan, sejumlah besar rahasia serangan brutal Rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza bakal terungkap.

Wartawan dan analis Mesir ini mengajukan pertanyaan kepada pemerintah Mesir yang membongkar konspirasi besar. Pertanyaan-pertanyaan besar Huwaidi berikut ini:

1. Apakah dalam serangan ini Mesir telah mendapat peringatan sebelumnya? Khususnya 24 jam setelah Tel Aviv memutuskan menyerang Jalur Gaza, Menlu Israel melawat Mesir. Artinya, Tzipi Livni sudah mengetahui keputusan itu dan mungkin ia ke Mesir untuk memberitahu pihak Mesir?

2. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menolak menjadi mediator perundingan Israel dan Suriah akibat serangan Israel ke Gaza. Erdogan menyebut alasannya karena 5 hari sebelum terjadi serangan PM Israel Ehud Olmert melawat Turki dan tidak berbicara mengenai operasi militer. Artinya, Turki merasa terhina. Apakah Mesir juga berani mengatakan bahwa sehari sebelum serangan Israel ke Gaza Tzipi Livni tiba di Mesir dan berbicara dengan Presiden dan Menteri Luar Negeri Mesir namun tidak memberitahu mereka akan serangan tiba-tiba Israel ke Gaza, telah membuat mereka merasa terhina? Ataukah Mesir tidak berbicara mengenai hal ini menunjukkan bahwa mereka tahu apa yang akan dilakukan Israel?

3. Bila ucapan para pejabat Israel bahwa sebelum menyerang Gaza mereka telah mengabarkan sejumlah negara-negara Arab adalah benar, apakah kita tidak punya hak untuk mengetahui substansi negara-negara ini?

4. Sejauh mana tingkat kebenaran berita koran-koran Israel seperti Yediot Ahoronoth dan Ma’arif pada tanggal 15 Desember bahwa Omar Sulaiman, Ketua Dinas Intelijen Mesir dalam pertemuannya dengan Amos Gilad, Direktur Bidang Politik dan Keamanan di Dephan Israel mengkritik keras Hamas dan menyetujui setiap setiap serangan Israel terhadap Hamas? Bila berita ini bohong, mengapa pemerintah Mesir tidak membantah berita ini?

5. Bila Turki menunda mediasinya soal perundingan Israel dan Suriah, apakah Mesir akan mengambil sikap yang sama terhadap Israel yang menunjukkan kemarahan negara ini akibat serangan Israel terhadap Gaza? Tentu saja sikap ini bertentangan dengan sikap Mesir selama ini yang membenci Hamas dan menyebut Hamas berganggung jawab atas apa yang terjadi selama ini di Gaza.

6. Mengapa setelah tersebar luas berita mengenai besarnya jumlah korban yang jatuh, di antara lalu lintas hubungan diplomatik yang sedemikian sibuk antara negara-negara Arab, nama Mesir tidak disebutkan?

7. Bagaimana kita menafsirkan poin ini bahwa pertemuan para pemimpin Liga Arab diundur hingga hari Rabu, padahal Israel terus melanjutkan agresi brutalnya?

8. Apakah orang-orang Palestina harus menjadi jasad terlebih dahulu, badan mereka yang terluka itu harus tercabik-cabik terlebih dahulu atau mereka yang terluka harus sampai hampir meninggal baru diperbolehkan melewati jalur penyeberangan Rafah?

9. Setelah Mufti Mesir menjelaskan bahwa serangan ke Mesir adalah kejahatan kemanusiaan, pandangan Anda sebagai Presiden Mesir seperti apa?

10. Setelah tragedi Gaza seberapa besar Mahmoud Abbas mampu mendapatkan suara dari rakyat Palestina dalam pemilu setelah 9 Januari mendatang?

11. Bila kita andaikan pertemuan Jenderal Hossein Thanthawi, Menteri Pertahanan Mesir dengan Panglima Staf Angkatan Bersenjata Bersama Amerika di hari dimulainya serangan Israel ke Gaza hanya sebuah pertemuan yang tidak disengaja, apa tidak lebih baik pertemuan ini diundur sehari agar tidak ada yang berburuk sangka?

12. Serangan Israel ke Gaza punya tujuan menggulingkan Hamas atau hanya sebagai sangsi? Apakah pernyataan Mahmoud Abbas yang hampir bersamaan dengan dmulainya serangan Israel ke Gaza yang menyebutkan ia akan segera kembali ke Jalur Gaza hanya sekedar kebetulan?

13. Apakah setelah serangan ke Gaza, masih adakah upaya berunding antara para pemimpin Otorita Palestina dan Rezim Zionis Israel?

14. Setelah operasi militer ke Gaza yang menjadi upaya untuk menunjukkan kebrutalan masing-masing antara Tzipi Livni dan Ehud Barak menghadapi Netanyahu, apa yang bakal diperbuat Mahmoud Abbas untuk mendongkrak popularitasnya guna memenangkan pemilu nanti?

15. Bila berdasarkan pernyataan-pernyataan politik dan media-media itu benar bahwa Iran hadir di Gaza, lalu mengapa tidak ada bekas-bekas persenjataan mereka di sana? Karena sebelumnya disebut bahwa Hizbullah menjadi kuat berkat Iran yang membuat Israel pada tahun 2006b ketakutan. Di mana tentara Pasdaran Iran yang selalu dinyanyikan oleh media-media Arab bahwa mereka ada di Jalur Gaza?

16. Apakah upaya menenangkan situasi yang ada ini antara Mesir dan Hamas? Dan apakah salah satu syaratnya adalah Menteri Luar Negeri Mesir harus tutup mulut? (Diterjemahkan oleh Saleh Lapadi)

Tidak ada komentar: