Jumat, 02 Januari 2009

Tidak Berempati pada Gaza, Mobarak Malah Fitnah Hamas




Hosni Mobarak terus berusaha membersihkan diri dari kecaman seluruh bangsa di negara-negara Arab dan Islam. Dalam sebuah konferensi beberapa menit lalu, lelaki yang menjadi presiden tanpa proses pemilihan demokratis ini, menuduh Hamas ingin menguasai gerbang pelintasan Rafah.

Dengan jurus fitnah diatas, Mobarak berusaha menutupi noda rezimnya yang secara terang-terangan mensyukuri pembasmian etnik di Gaza oleh Israel. Semua orang tahu bahwa Mesir memberikan dukungan kepada Israel untuk menumbangkan Pemerintah Hamas yang terpilih secara demokratis hanya karena mendukung opsi perlawanan.

Tentu saja tuduhan ini ditolak mentah-mentah oleh Hamas. Dalam wawanacara dengan Aljazeera beberapa menit lalu, pemimpin Hamas di Lebanon, mengatakan bahwa berdasarkan undang-undang internasional, Mesir mesti membuka penyeberangan untuk warga sipil karena Gaza berada dalam perang. Pemimpin Hamas ini mengungkapkan keherannya atas ketegaan Mobarak memanipulasi.

Beberapa hari sebelumnya, titsan Anwar Sadat ini dalam pidato yang dipancarkan oleh televisi pemerintah, Channel Neil, menganggap persoalan Palestina sebagai masalah bangsa Arab seraya memberikan semacam sindiran kepada Hamas sebagai organisasi dianggapnya membawa agenda negara non Arab. Bukan rahasia lagi, bahwa Iran, yang non Arab, kini menjadi musuh rezim-rezim despotik Arab pro AS, adalah satu-satunya negara memberikan dukungan finansial, politik dan bahkan militer kepada Hamas dan Hizbullah, dua organisasi yang menentang hegemoni dan agenda imperialisme dan zionisme di Timur Tengah.

Tidak ada komentar: