Jumat, 17 April 2009

Menilik Kerjasama Keamanan Israel dan Mesir



F 16
F 16 [photo Ilusitrasi]
Sekitar satu bulan lalu, ada dua berita penting tentang Mesir yang menjadi pemberitaan media massa. Dua berita ini bisa kita teliti dari berbagai sudut pandang, akan tetapi paling pentingnya adalah analisa menilik hubungan antara kerjasama keamanan Mesir dan Israel.


Berita pertama adalah berkaitan dengan kenapa dua pesawat tempur Israel melakukan pengeboman terhadap dua iring-iringan truk yang terjadi pada bulan Januari dan Februari 2009 di bagian Barat Sudan. Dan berita kedua adalah kenapa banyak warga Libanon dan Mesir yang ditangkapi oleh pihak keamanan Mesir dengan tuduhan sebagai agen Hizbullah yang ingin mengacaukan keamanan dalam negeri Mesir.

Secara kasat mata sekan-akan dua berita tersebut tidak ada kaitannya sama sekali. Tetapi jika kita teliti lebih jauh lagi, ternyata dua kejadian itu menunjukkan adanya dua hubungan antara kondisi pemeritah Mesir dengan dua kabar diatas.

Masalah yang kedua yang akan kita teliti. Berita pertama berhubungan dengan adanya dua truk anggota HAMAS di Sudan yang akan mengirim senjata. Jika HAMAS mempunyai hubungan dengan dua rombongan truk dan kita salahkan berita ini sebagaimana yang telah dikatakan oleh pemerintah Sudan bahwa dua rombongan truk tersebut adalah rombongan penyelundupan manusia. Jika demikian lalu apa kaitannya dengan pengiriman dua pesawat tempur Israel yang telah menghancurkan dua rombongan dengan keamanan rezim Israel..?.

Jika kita teliti lebih dalam lagi dua kejadian diatas , maka dengan mudah akan kita dapati apa yang terjadi sebenarnya.

Bukti-bukti mengatakan adanya kerjasama pihak ketiga yang secara khusus mengirimkan informasi kepada Israel tentang keberadaan dua rombongan truk yang menyelundupkan manusia di Sudan, terlepas informasi ini benar atau salah. Tetapi jika melihat penangkapan utusan bantuan kemanusian Hizbullah kepada Palestina dekat dua bulan sebelum penyerangan, maka memungkinkan dinas keamanan Mesir mendapatkan informasi secara detail sebelum terjadi kejadian diatas dari Israel.

Setelah itu, pemerintah Mesir dengan cepat mengetahui berita penyerangan, sementara pemerintah Sudan terlambat mengetahuinya. Ini besar menunjukkan bahwa berita penyerangan itu telah didapat sebelumnya oleh pemerintah Mesir.

Dari sisi geografi dan tempat penyerangan kita juga bisa meneliti nya. Melihat jauhnya jarak tempuh, maka udara Mesir adalah tempat dilaluinya pesawat tempur Israel. Dan ini tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan keamanan Mesir. Karena sistem radar Mesir juga ditempatkan di bagian perbatasan dengan Sudan. Ditambahkan dengan jauhnya antara pangkalan pesawat tempur Israel dengan tempat penyerangan dengan jelas dipastikan pesawat akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu.

Untuk menyelesaikan ini ada kemungkinan, yang pertama adalah pesawat tempur Israel tidak melewati pangkalan Mesir akan tetapi melewati gurun Sina. Yang inipun pemerintah Mesir pasti mengetahuinya karena Israel tidak mempunyai jalan kecuali memberitahu terlebih dahulu kepada pemerintah Mesir.

Yang kedua, pesawat tempur Israel berada di pangkalannya dekat penyerangan, sementara pangkalan pesawat yang paling dekat dengan incaran adalah gurun Sina.

Terakhir, pertanyaan ini selalu ada. Sementara pejabat Mesir selalu menampik keterlibatan Mesir atas penyerangan diatas yang justru memperkuat alasan bahwa adanya kerjasama antara sistem keamanan Israel dan Mesir..?

Tidak ada komentar: